Kepada H. Julkifli Marbun, MA, yang merupakan putra adindanya alm. Jureman Marbun (Mahmun Syarif Marbun) diceritakan perjuangan warga untuk menjadi muslim yang taat saat itu tidaklah mudah karena infrastruktur sosial, sarana dan prasarana belum memadai.
Cerita yang penuh dengan nostalgia tersebut dilaksanakan di kediamannya di kompleks Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sabtu (8/7) dihadiri oleh Ummi Mardiah boru Pandiangan, putrinya yang merupakan alumni pesantren tersebut.
"Semoga adik saya, (alm. Jureman Marbun) lapang di dalam kubur," kata Hj. Op Sardina boru, mengenang adindanya yang wafat di awal Ramadhan tahun ini.
Julkifli juga menyerahkan beberapa buku yasin yang diterbitkan oleh Savira Marbun Publishing untuk mengenang wafatnya Jureman Marbun di Pakkat yang tepat pada 27 Mei 2017.
H. Op Sardina Doli dan Boru menunaikan ibadah haji pada awal tahun 2000-an. Di sana mereka bersua dengan Julkifli Marbun, juga alumni, yang saat itu merupakan petugas haji Kementerian Agama yang berasal dari PPI-India.
Anak-anak, cucu dan cicit sudah mencapai 60-an dan sebagain besar telah meraih kesuksesan dalam hidupnya. Semoga Allah SWT selalu menjaga dan memanjangkan umurnya dan diberkahi dengan zuriat yang sholeh dan sholehah. Amin. (*)
Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | KBAA
0 comments:
Posting Komentar