PHA3M -- Menteri Agama, Lukman Hakim Saifudin, menyatakan kesiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun ini sudah mendekati 100 persen, baik yang di Tanah Suci maupun Tanah Air.
"Persiapan kami lakukan di Arab Saudi maupun tanah air, saat ini semuanya sudah mendekati final," ujarnya, di Surabaya, Sabtu.
Dia mencontohkan, persiapan di Arab Saudi di antaranya terkait penyediaan penginapan calon jemaah haji dan transportasi.
"Kami sudah siapkan penginapan bagi calon jemaah haji di Kota Mekkah dan Madinah, selain juga siapkan sarana transportasi menuju Arafah. Persiapannya sudah mendekati 100 persen," katanya.
Sedangkan persiapan di Tanah Air, lanjut dia, adalah terkait dokumen perjalanan calon jemaah haji.
"Ini yang menjadi konsentrasi penyiapan kami di Tanah Air, yaitu menyiapkan paspor dan visa calon jamaah haji," katanya.
Terlebih ada penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia dari tahun sebelumnya berjumlah 168.800 orang menjadi 211.000.
"Penambahan kuotanya sekitar 50 ribuan orang. Sehingga butuh fokus perhatian seksama untuk melengkapi dokumen perjalanannya," ucapnya.
Terlebih, lanjut dia, sisa waktu yang dimiliki tinggal hitungan hari karena kelompok terbang pertama akan berangkat serempak pada tanggal 28 juli melalui 13 embarkasi yang melayani pemberangkatan di seluruh Indonesia.
Tercatat sampai sekarang sudah 70 persen paspor calon jemaah haji Indonesia sudah dikirim ke Jakarta dari daerahnya masing-masing untuk proses pengurusan visa.
Direktur Pengelola Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kementerian Agama, Ramadhan Harisman, mengatakan, akhir pekan ini baru memulai pencetakan visa calon jemaah haji.
"Kalau pengurusan paspor sudah tidak ada masalah. Saat ini tinggal finalisasi pengurusan visa," katanya.
Dia mengatakan pengurusan visa calon jemaah haji Indonesia sebenarnya telah dipenuhi seluruh kebutuhan layanan datanya sejak bulan Juni lalu.
"Pengurusan visa calon jemaah haji ini harus dilengkapi layanan-layanan kebutuhan data lain. Itu sudah kami lengkapi semuanya sejak Juni lalu. Sekarang tinggal finalisasi karena pemerintah Arab Saudi baru membuka layanan e-Haj untuk pengurusan visa ini sejak beberapa hari yang lalu," katanya, menjelaskan.
Dia memastikan seluruh visa calon jemaah haji Indonesia telah tercetak semuanya minimal dalam waktu sepekan sebelum keberangkatan. (sumber)
Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | KBAA
"Persiapan kami lakukan di Arab Saudi maupun tanah air, saat ini semuanya sudah mendekati final," ujarnya, di Surabaya, Sabtu.
Dia mencontohkan, persiapan di Arab Saudi di antaranya terkait penyediaan penginapan calon jemaah haji dan transportasi.
"Kami sudah siapkan penginapan bagi calon jemaah haji di Kota Mekkah dan Madinah, selain juga siapkan sarana transportasi menuju Arafah. Persiapannya sudah mendekati 100 persen," katanya.
Sedangkan persiapan di Tanah Air, lanjut dia, adalah terkait dokumen perjalanan calon jemaah haji.
"Ini yang menjadi konsentrasi penyiapan kami di Tanah Air, yaitu menyiapkan paspor dan visa calon jamaah haji," katanya.
Terlebih ada penambahan kuota bagi jamaah haji Indonesia dari tahun sebelumnya berjumlah 168.800 orang menjadi 211.000.
"Penambahan kuotanya sekitar 50 ribuan orang. Sehingga butuh fokus perhatian seksama untuk melengkapi dokumen perjalanannya," ucapnya.
Terlebih, lanjut dia, sisa waktu yang dimiliki tinggal hitungan hari karena kelompok terbang pertama akan berangkat serempak pada tanggal 28 juli melalui 13 embarkasi yang melayani pemberangkatan di seluruh Indonesia.
Tercatat sampai sekarang sudah 70 persen paspor calon jemaah haji Indonesia sudah dikirim ke Jakarta dari daerahnya masing-masing untuk proses pengurusan visa.
Direktur Pengelola Dana Haji dan Sistem Informasi Haji Terpadu Kementerian Agama, Ramadhan Harisman, mengatakan, akhir pekan ini baru memulai pencetakan visa calon jemaah haji.
"Kalau pengurusan paspor sudah tidak ada masalah. Saat ini tinggal finalisasi pengurusan visa," katanya.
Dia mengatakan pengurusan visa calon jemaah haji Indonesia sebenarnya telah dipenuhi seluruh kebutuhan layanan datanya sejak bulan Juni lalu.
"Pengurusan visa calon jemaah haji ini harus dilengkapi layanan-layanan kebutuhan data lain. Itu sudah kami lengkapi semuanya sejak Juni lalu. Sekarang tinggal finalisasi karena pemerintah Arab Saudi baru membuka layanan e-Haj untuk pengurusan visa ini sejak beberapa hari yang lalu," katanya, menjelaskan.
Dia memastikan seluruh visa calon jemaah haji Indonesia telah tercetak semuanya minimal dalam waktu sepekan sebelum keberangkatan. (sumber)
Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | KBAA
0 comments:
Posting Komentar