Senin, 25 Februari 2019

Perbaikan Sistem, Muslim Filipina Nikmati Pengurangan Biaya Haji 2019










ilustrasi jemaah haji
PHA3M --  Muslim Filipina kini menikmati sejumlah perubahan yang membuat pelaksanaan ibadah haji musim 2019 lebih nyaman dan terjangkau. Ada sejumlah langkah yang diambil pemerintah Filipina terkait haji tahun ini.

Selain adanya reformasi yang dilembagakan oleh Komisi Nasional Muslim Filipina (NCMF), Sekretaris NCMF Saidamen Pangarungan mengatakan pemerintah Filipina juga sukses melakukan perundingan dengan pemerintah Arab Saudi.

Hasil yang didapatkan dari langkah-langkah tersebut ialah adanya pengurangan biaya haji dan akomodasi yang lebih baik bagi jamaah Filipina. Sebelumnya awal bulan ini, NCMF mengumumkan bahwa mulai tahun ini akan ada perubahan bagi kepentingan semua jamaah haji.

Menurut Pangarungan, biaya haji bagi jamaah Filipina berkurang lantaran masuknya maskapai ketiga yang akan mengangkut jamaah haji Filipina. Dalam hal ini, Kerajaan Saudi sepakat untuk melepaskan kebijakan dua maskapai untuk Filipina.

"Secara historis, hanya Saudia Airlines dan Philippine Airlines (PAL) yang diizinkan sebagai transportasi bagi jamaah Filipina," kata Pangarungan, dilansir dari Arab News, Ahad (24/2).

Pada Januari lalu, Pangarungan dan pejabat NCMF lainnya pergi ke Saudi dan bertemu dengan  Wakil Menteri Haji dan Umrah Sharief Housnie. Dalam pertemuan itu, Pangarungan menjelaskan keterbatasan keuangan Muslim Filipina. Pihaknya juga menegosiasikan hak pendaratan maskapai lain yang akan mengantar jamaah haji dari Filipina. Pemerintah Saudi kemudian mengindahkan permintaan itu.

Pangarungan mengatakan, harga tiket pesawat dari maskapai ketiga, Oman Air, secara signifikan lebih rendah daripada maskapai Saudi dan PAL. Jamaah yang memilih untuk terbang dengan Oman Air, harus membayar total biaya haji sebesar 166.786 peso Filipina (3.204 dolar), dari sebelumnya 197 ribu peso tahun lalu. Sedangkan jamaah yang memilih Saudia Airlines, harus membayar total biaya sebesar 185.336 peso.

Dalam pertemuan itu, kedua belah pihak juga membahas soal akomodasi bagi jamaah haji Filipina. Menurut Pangarungan, NCMF mendapat jaminan bahwa jamaah dari negara ini akan ditampung di hotel bintang empat atau lima di Madinah dan Makkah. Selain itu, akan ada layanan antar-jemput yang memadai dari dan ke tempat-tempat ritual haji.

"Semua orang yakin bahwa pengalaman masa lalu dari akomodasi hotel di bawah standar untuk orang Filipina tidak akan pernah dialami lagi," kata Pangarungan, yang akan menjabat sebagai kepala resmi delegasi jamaah haji Filipina tahun ini.

Tahun ini, Arab Saudi mengalokasikan kuota sebanyak 8.000 visa haji bagi jamaah Filipina. Dari sekitar 10 juta Muslim Filipina, rata-rata sebanyak 7.000 menunaikan ibadah haji setiap tahunnya.

Perubahan tersebut disambut baik oleh sejumlah kalangan. Presiden Dewan Imam Filipina (ICP), Ebra Moxsir, mengatakan perubahan itu akan memungkinkan lebih banyak Muslim Filipina menunaikan haji. Menurutnya, hal itu merupakan kabar baik, meskipun belum tentu semua orang puas dengan perubahan tersebut.

"Jika anda seorang Muslim yang memiliki kemampuan finansial, wajib untuk melakukan haji bahkan sekali dalam hidup anda," kata Moxsir.

Jurnalis bernama Ali Macabalang mengatakan, di masa lalu jamaah Filipina kerap harus membayar lebih mahal. Hal itu menurutnya lantara skema yang dibuat oleh beberapa pejabat dan individu yang tidak bermoral. Macabalang pernah pergi ke tanah suci sebanyak dua kali untuk meliput haji.

Ia mengatakan, jamaah haji Filipina kerap terpaksa menginap di asrama yang penuh sesak. Di mana, satu kamar yang seharusnya menampung empat orang, harus memuat delapan hingga 12 penghuni. Meskipun, kata dia, dana yang terkumpul sebenarnya cukup untuk menempatkan jamaah Filipina di hotel-hotel yang bagus.

"Masing-masing jamaah membayar untuk kamar yang terpisah, tetapi mereka harus tinggal di asrama yang sempit. Jadi ini benar-benar perkembangan yang disambut baik yang diperkenalkan oleh kepemimpinan saat ini pada tahun ini," kata Macabalang.

Menurutnya, beberapa jamaah Filipina bahkan menjual properti mereka untuk mengumpulkan dana untuk melaksanakan ibadah haji. Karena itu, ia mengatakan sangat disayangkan jika ada beberapa orang oknum yang tidak bermoral yang menggunakan haji untuk mengambil keuntungan dari jamaah.  (sumber)

Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | KBAA

0 comments:

Posting Komentar

Featured News

PHA3M Home | UD Paju Marbun | Sultan Group | IMECH | BeritaDekhoCom | TobaPosCom | © 2014 - Designed by Templateism.com, Distributed By Templatelib